OSIS Menyelenggarakan Kegiatan Pekan Olahraga Al Bayan (Pelayan)

Pada tanggal 31 Agustus – 13 September 2020, telah dilaksanakan sebuah acara yang merupakan program OSIS di bawah bimbingan bagian  wakasek kesiswaan. Acara ini merupakan ajang di mana seluruh warga Al Bayan dapat menyalurkan dan menunjukkan kemampuan mereka di bidang olahraga. Kegiatan pekan olah raga Al Bayan ini diikuti oleh seluruh siswa, guru dan karyawan serta serta staff SMA Pesantren Unggul Al Bayan.

Pelayan merupakan akronim dari PEKAN OLAHRAGA AL BAYAN. Acara yang diketuai oleh Muhammad Zhafran Nasik dari kelas XII.2 tersebut merupakan ajang perlombaan yang diselenggarakan oleh kementrian olahraga OSIS SMA PU Al Bayan yang memiliki tujuan utama yaitu untuk menguatkan ikatan tali silaturahmi antar warga di lingkungan SMA Pesantren Unggul Al Bayan. Sasaran peserta kegiatan ini adalah warga Al Bayan yang meliputi guru, karyawan, dan siswa. Tahun lalu, program kerja dari kementrian olahraga ini sudah pernah dilaksanakan dengan nama yang berbeda, yaitu ASC (Al Bayan Sport Competition). Tahun ini, perlombaan yang diselenggarakan lebih banyak dan menarik. Terdapat 9 mata lomba dalam PELAYAN, yaitu Futsal, Bulu Tangkis, Tenis Meja, Voli, Catur, Panco, PES 2020, Mangab (Makan Ngab), dan Basket Full Court. Dari 9 mata lomba yang diadakan, terdapat 2 mata  lomba yang sebelumnya tidak ada, yaitu Mangab dan Basket full court.

Selain perlombaan, Pelayan juga mengadakan acara sampingan yang dinamakan Tugas Pelayan dan Mupleks (Mural Tripleks) untuk mengisi waktu luang siswa Al Bayan yang sedang tidak memilki kegiatan di waktu tersebut. Hal yang membuat lebih menarik dari acara ini yaitu adanya tim jurnalis yang disebut PE News yang bertugas untuk mengangkat berita-berita terhangat seperti hasil akhir pertandingan dan kejadian-kejadian unik selama acara berlangsung. Ketua OSIS dan wakasek kesiswaan memberikan apresiasi yang sangat tinggi atas kerja keras yang dilakukan oleh tim PE News selama 2 pekan.    

Perlombaan yang pertama kali dilaksanakan tepat setelah pembukaan selesai, pada Ahad malam tanggal 30 Agustus adalah mangab yang bertempat di Lapangan Depan Masjid. Para peserta sangat antusias dalam mengikuti perlombaan tersebut. Bentuk dari perlombaan ini adalah makan besar, di mana setiap peserta diberikan porsi sebanyak 5 bungkus mi isi 2 dan harus dihabiskan dalam waktu 10 menit. Jika dalam waktu 10 menit tidak ada satupun peserta yang dapat menghabiskan hidangan tersebut, maka Sang Pemenang akan terpilih  dari sisa porsi yang paling sedikit.

Selama 2 pekan tersebut, perlombaan hanya diselenggarakan pada sore dan malam hari. Terdapat beberapa lomba yang dilaksanakan sore dan malam hari seperti Futsal, Basket full court, dan bulu tangkis. Pada Sore pertama hanya diadakan beberapa mata lomba saja, yaitu bulutangkis yang diadakan di GOR Al Bayan dan Voli yang bertempat di Lapangan Depan Masjid. Pada malam pertama, diselenggarakan perlombaan baru yang sangat dinanti-nanti oleh warga Al Bayan, yaitu Basket full court yang mempertemukan antara kelas 12 dan kelas 10. Keesokan harinya, Kegiatan semakin seru karena  mata lomba yang lain sudah mulai terlaksana. Terlebih di sore hari, ada kegiatan lain seperti Tugas Pelayan yang membuat acara ini semakin meriah. Perlombaan yang diadakan pada sore hari ialah futsal yang bertempat di GOR Al Bayan, catur di ruang akhwat masjid, PES 2020 di aula, panco di depan masjid, dan tenis meja di depan ruang gym. Tidak kalah serunya dengan pertandingan sore hari, di malam hari panitia menghadirkan pertandingan-pertandingan yang sangat ditunggu oleh seluruh warga Al Bayan seperti futsal, Basket full court, dan diiringi dengan Half Time Games seperti juggling dan basket pusing di mana peserta diharuskan berputar selama 20 kali lalu melakukan salah satu trik basket yaitu lay up. Suasana di GOR Al Bayan pada pertandingan malam itu sangat meriah, karena setiap tim yang bertanding memiliki supporter yang dapat menumbuhkan rasa semangat para pemain.

Memasuki pekan kedua, para peserta masih tetap antusias mengikuti segala macam perlombaan yang masih ada, walaupun mereka disibukkan oleh berbagai kegiatan seperti adanya ujian atau ulangan pada setiap harinya yang menuntut mereka untuk bisa membagi waktu antara mengikuti perlombaan dan belajar untuk ujian yang akan dihadapinya. Tetapi panitia juga bersikap adil untuk bisa menyesuaikan jadwal perlombaan dengan kesediaan para peserta karena panitia ingin memastikan mereka dapat mengikuti perlombaan dengan tenang tanpa adanya beban pikiran tentang ujian yang harus mereka hadapi di kemudian hari. Antusiasme yang ada juga didorong oleh adanya pertandingan-pertandingan semifinal dan final yang sudah dipastikan sangat seru untuk diikuti dan ditonton. Terlebih, tim guru berhasil masuk ke semifinal hampir di setiap mata lomba yang membuat siswa-siswa terkejut dan lebih bersemangat untuk meraih gelar juara umum. Tidak hanya guru, karyawan juga menunjukkan kebolehannya dengan melaju ke babak semifinal di mata lomba Voli.

Kemampuan yang dimiliki oleh guru dan karyawan tidak bisa dipandang sebelah mata, hal tersebut dibuktikan dengan diraihnya kemenangan di babak semifinal yang membuat guru dan karyawan telah menggenggam juara 2 di tangan. Dengan kehadiran guru dan karyawan di partai puncak, seluruh warga Al Bayan semakin tertarik menyaksikan laga final. Dalam ajang akhir, guru mengirimkan 5 timnya di 4 mata lomba, yaitu futsal, tenis meja, bulu tangkis, dan PES 2020. Lebih menakjubkan lagi saat mengetahui bahwa dalam final PES 2020, guru mengirimkan 2 tim yang artinya kedua peserta dalam final tersebut adalah guru. Dari 4 mata lomba tersebut 3 diantaranya dimenangkan oleh tim guru.

Tidak terasa, 2 pekan sudah berlalu dan hari penutupan pun tiba. Acara ini diakhiri dengan adanya penutupan yang diisi oleh acara  pembagian hadiah sekaligus makan bersama antara seluruh warga Al Bayan di GOR. Penutupan berjalan dengan lancar dan pemenang dari juara umum PELAYAN 2020 adalah guru. Kebanggaanp pun terlihat dari muka para guru dan kekaguman siswa terhadap guru pun meningkat. Selama 2 pekan ini, dapat disimpulkan bahwa guru tidak hanya ahli dalam mengotak-atik soal dalam kelas, namun guru juga ahli dalam mengotak-atik strategi dalam bertanding.